Saturday 23 December 2017

PPK untuk Kemanusiaan

Penguatan Pendidikan Karakter untuk Kemanusiaan

Mungkin pembaca sudah sering mendengar atau membaca mengenai PPK. Beberapa tahun terakhir Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan gencar mensosialisasikan Program PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Penguatan pendidikan karakter bukanlah hal yang mudah dilaksanakan dikarenakan hal ini merupakan hal yang cukup kompleks, namun bukan pula hal yang tidak dapat dilaksanakan karena hal ini juga memiliki banyak kelebihan yang baik untuk masa depan. Penguatan karakter khususnya untuk siswa atau generasi penerus bangsa, diharapkan mampu menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan yang ada di sekitar kita.
Saya memiliki pekerjaan sebagai seorang guru di salah satu sekolah swasta di Kota Malang. Setiap hari saya berangkat ke sekolah yang jaraknya sekitar 6 km dari tempat tinggal saya. Sepanjang 6 km perjalanan, saya melihat adanya kelaparan, kemiskinan, kesenjangan sosial, kekerasan anak dan hal hal lain terjadi. Banyak permasalahan kemanusiaan terjadi di 6 km perjalanan saya, bagaimana dengan seluruh Kota Malang? Bagaimana dengan Jawa Timur? Pulau Jawa? Indonesia? Bagaimana dengan tempat anda?. Tidak dapat dipungkiri dan tidak dapat begitu saja kita lupakan, masalah kemanusiaan ada di sekitar kita.
Darimana datangnya masalah kemanusiaan ini? Siapa yang membawa masalah kemanusiaan ini? Apakah masalah ini adalah masalah yang menular? Apakah masalah kemanusiaan itu masalah turun temurun? Atau dari mana? Apakah masalah kemanusiaan ini bersumber dari masing masing individu? Dan akan hilang jika masing masing individu mengalami perbaikan dalam dirinya? Pertanyaan kompleks yang akan sedikit panjang jika kita ingin menemukan semua jawaban dari pertanyaan mengenai permasalahan kemanusiaan ini.
Secara teori, Karakter adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia. Jika kita gabungkan dengan PPK (penguatan pendidikan karakter), dapat kita ambil sedikit pengertian bahwa PPK bertujuan untuk memperkuat sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat seseorang. Pertanyaannya, apakah dengan karakter seseorang yang kuat akan menyelesaikan masalah kemanusiaan? Kita akan coba menjawab pertanyaan ini bersama sama.
Penguatan pendidikan karakter oleh pemerintah, memfokuskan pada 5 aspek penting. Religius atau keagamaan, nasionalis atau cinta tanah air, mandiri, gotong royong, dan integritas. Pertama, Religius atau biasa kita kenal dengan Ber Iman.  Seseorang dengan tingkan keimanan yang kuat, apakah dapat menjadi salah satu aspek pendukung untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan? Dengan iman yang kuat, minimal seseorang akan menjaga dirinya sendiri untuk tidak menjadi salah satu aspek pembuat masalah kemanusiaan. Setelah itu, dengan iman yang kuat, seseorang akan mencoba membantu menyelesaikan masalah kemanusiaan disekitarnya. Dia yang memiliki iman kuat akan menjadi Pahlawan untuk berjuang memperbaiki masalah kemanusiaan walau tanpa tanda jasa.
Kedua dan ke empat yaitu nasionalis atau cinta tanah air dan gotong royong. Seseorang dengan rasa nasionalisme yang kuat, akan cenderung merasa sedih jika Negara atau masyarakat dari Negara nya mengalami masalah kemanusiaan. Hal ini akan menggugah seseorang yang memiliki rasa nasionalisme yang kuat untuk bergerak membantu sesama yang membutuhkan. Secara tidak langsung menguatkan sifat kegotong royongan untuk membantu sesama, dengan salah satu cara adalah ber Donasi pada Dompet Dhuafa untuk meringankan beban saudara kita yang membutuhkan bantuan.
Kegita dan juga kelima, yaitu mandiri dan ber integritas. Seseorang dengan kemandirian yang kuat serta integritas yang kuat, akan mampu secara spontan untuk menjadi Hero Zaman Now. Seseorang dengan kemandirian dan integritas akan memiliki jalannya sendiri untuk membantu menyelesaikan masalah kemanusiaan disekitar mereka. Kelima aspek penting dalam PPK merupakan hal yang saling berkesinambungan satu dengan lainnya.
Kembali kepada hakikat dan kodrat saya sebagai seorang guru, harapan khususnya pada diri saya sendiri dan pada pembaca pada umumnya untuk dapat terus melaksanakan penguatan pendidikan karakter bagi penerus masa depan kita. Kita bukan lagi Pahlawan yang harus berperang melawan penjajah. Kita adalah Hero Zaman Now yang berjuang untuk masa depan dan menyelesaikan masalah kemanusiaan disekitar kita sekarang. Kita jadikan penerus masa depan bangsa sebagai generasi yang tidak menambah masalah kemanusiaan dan juga membantu menyelesaikan permasalahan kemanusiaan yang ada disekitar kita.
Terakhir, kita patut berterimakasih kepada anak bangsa pemilik karakter kuat yang mampu dan berdedikasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di sekitar kita. Dengan mewadahi Donasi  dan menyarulkan dengan baik bantuan kita, Dompet Dhuafa menjadi salah satu penyelesai dari masalah kemanusiaan di sekitar kita. Sukses terus dan jangan pernah mundur untuk perbaikan karena hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Terima kasih.
#BulanKemanusiaan #HeroJamanNow #MembentangKebaikan

Cara Menulis Opini

Alhamdulillah, akhirnya setelah sekian lama tidak menulis blog, sekarang mulai mencoba untuk menulis kembali. Karena sudah terlanjur lama tidak menulis, butuh waktu untuk memulainya kembali dan dengan membaca beberapa ilmu pada halaman blog lain, sedikit saya akan mencoba menuliskan kembali tentang apa yang telah saya baca pada halaman blog Bapak Baskoro

Hari ini saya membaca mengenai Cara Menulis Opini. Menulis Opini pada intinya adalah bagaimana cara kita agar mampu menyampaikan pendapat dari diri kita untuk dapat diterima oleh khalayak umum. Tidak mudah memang membuat apa yang kita pikirkan menjadi bentuk nyata yang dapat dicerna orang lain. Kita harus pandai memilih kata dan kalimat agar para pembaca memahami apa maksud dan keinginan kita.

1. Judul
Persiapkan judul yang menarik, tidak panjang dan rancu.

2. Alinea Pembuka
Alinea Pembuka buatlah semenarik mungkin agar pembaca siap dan ingin terus melanjutkan membaca.

3. Isi (Batang  Tubuh)
Sampaikan dengan jelas apa isi opini anda.

4. Alinea Penutup
Tuangkan kesimpulan dan penguat pada alinea penutup.

Empat point diatas adalah bagian2 dari opini. Hampir sama dengan tulisan lain, tetapi intinya perkuatlah opini namun tidak memaksa atau menggurui pembaca.

sementara cupuk ini yang dapat saya tuliskan kali ini. untuk pemahaman lebih dalam dapat langsung dibaca pada halaman blog
https://catatanbaskoro.wordpress.com/2013/10/13/jurnalisme-cara-menulis-opini/

Terima Kasih telah membaca, semangat membaca dan menulis untuk kemajuan Indonesia.