Wednesday 30 May 2012

Beasiswa Unggulan Teknologi Industri Kreatif (BUTIK) CIMB Niaga



Berangkat dari terbatasnya lapangan pekerjaan yang ada di masyarakat, aspek kewirausahaan bisa menjadi lokomotif perubahan dampak sosial yang berujung pada peningkatan taraf kehidupan ekonomi, melalui 3 pintu sebagai bottom line nya yaitu: financial, sosial dan lingkungan.

Dengan tujuan untuk menciptakan pelaku usaha yang mampu meng-encourage dunia usaha untuk melahirkan lebih banyak creative social entrepreneurship muda sebagai lokomotif perubahan kearah bisnis dan kemandirian yang kooperatif, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) meluncurkan program Beasiswa Unggulan Teknologi Industri Kreatif (BUTIK) CIMB Niaga


Program BUTIK CIMB Niaga merupakan program beasiswa yang diperuntukkan bagi para mahasiswa yang menjadi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, yang berlandaskan pada kewirausahaan sosial dan lingkungan (eco-social entrepreneurship).

Persyaratan peserta:
  • Warga Negara Indonesia.
  • Berusia maksimum 25 tahun (saat mengikuti beasiswa).
  • Mahasiswa dari universitas negeri atau swasta di seluruh Indonesia mulai semester 5 pada pendidikan jenjang S1 dan/atau mulai semester 3 pada pendidikan Vokasi/Politeknik (DIII).
  • Memiliki IPK 4 semester berturut-turut minimal 2,75 (skala 4,00) pada pendidikan jenjang S1 dan/atau memiliki IPK 2 semester berturut-turut minimal 2,75 (skala 4,00) pada pendidikan Vokasi/Politeknik (DIII).
  • Memiliki usaha aktif sedikitnya 6 bulan.
  • Menyerahkan Laporan Usaha.
  • Lolos seleksi yang ditetapkan CIMB Niaga dan Kemdikbud RI.
Kualifikasi:
  • Telah melaksanakan insiatif usaha/bisnis yang berorientasi memberikan solusi bagi masalah eco-social.
  • Mampu memberikan rencana pengembangan usaha yang efektif, yang sustain dan memberikan peningkatan manfaat bagi masyarakat.
  • Mampu memberikan rencana stategis penggunaan produk perbankan CIMB Niaga sebagai pendorong laju pengembangan usahanya.
  • Pelaku inisiatif usaha telah berjalan minimal 6 bulan (tidak harus berbadan hukum, namun dapat memberikan bukti otentik waktu usaha mulai berjalan).
  • Memiliki rekening CIMB Niaga.
  • Menyerahkan laporan usaha (kinerja keuangan dan pemasaran).
  • Lolos proses seleksi yang ditetapkan CIMB Niaga dan Kemdikbud RI.
Penerima BUTIK CIMB Niaga akan mendapatkan biaya pendidikan, biaya hidup dan subsidi modal usaha.
Data yang harus disiapkan adalah:
  • Copy KTP
  • Copy Transkrip Nilai (legalisir) 4 semester berturut-turut minimal 2,75 (skala 4,00) pada pendidikan jenjang S1 dan/atau memiliki IPK 2 semester berturut-turut minimal 2,75 (skala 4,00) pada pendidikan Vokasi/Politeknik (DIII).
  • Copy Kartu Tanda Mahasiswa dan surat keterangan dari Universitas yang menyatakan bahwa Saudara/i masih terdaftar sebagai mahasiswa/i di Universitas tersebut.
  • Laporan bisnis dengan content sebagai berikut:
    Bab I : 
    Profil Bisnis (bentuk essay minimal 500 character) : disertai upload document pendukung company profil (pdf)
    Bab II :
    Laporan keuangan yang meliputi:
    • Harga Pokok Penjualan
    • Harga Jual Produk/Jasa
    • Laba Kotor per Unit
    • Laporan Total Penjualan
    • Total Laba Kotor per Bulan
    • Biaya Operasional per Bulan
    • Laba Bersih
    Bab III :
    Cara Pemasaran Produk (bentuk essay minimal 500 character)
    Bab IV :
    Rencana Stategis Penggunaan produk perbankan CIMB Niaga sebagai pendorong laju pengembangan usaha (bentuk essay bentuk essay minimal 500 character)
    Bab V :
    Lampiran-lampiran:
    • Dokumentasi (photo) aktivitas bisnis (upload photo max 3)
    • Copy Rekening Transaksi 3 Bulan Terakhir.
    • Copy Laporan Keuangan 3 Bulan Terakhir (apabila lolos seleksi, laka peserta wajib untuk menunjukkan asli laporan keuangan).
    • Legal dokumen seperti akta notaris, Surat Ijin Usaha, Tanda Daftar Perusahaan (jika ada).
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 30 Mei sampai dengan 28 September 2012 dengan melakukan registrasi online pada website ini. Untuk mendapatkan informasi lengkap, silakan mengirimkan email ke cimbniagascholarship@cimbniaga.co.id 
Ayo, tunjukkan dirimu sebagai wirausaha muda yang berbakat dan berprestasi...!!!

Informasi Lebih Lanjut, Click HERE

Wednesday 16 May 2012

Info Beasiswa Jepang 2012 - 2013



BEASISWA Program S1, D3, D2
(untuk Lulusan SLTA dan Sederajat)


Pendaftaran untuk keberangkatan tahun 2013 telah dibuka pada 14 Mei 2012 dan akan ditutup pada tanggal 15 Juni 2012.

Program ini ditujukan untuk siswa-siswi Indonesia lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas (S-1), College of Technology (D-3) atau Professional Training College (D-2) di Jepang mulai tahun akademik 2013 (April 2013). 
Pelamar hanya bisa mendaftar 1 (satu) program dari S-1, D-3, atau D-2.

PROGRAM

Quote:
1. Undergraduate (S-1)

Masa studi 5 tahun termasuk 1 tahun belajar Bahasa Jepang (kecuali jurusan kedokteran umum, gigi, hewan, dan sebagian farmasi lama masa studi adalah 7 tahun).

Syarat :
lulusan SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal 8,4; lahir antara 2 April 1991 dan 1 April 1996.

Materi ujian tertulis:
IPS : Bahasa Inggris dan Matematika
IPA-a : Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, dan Fisika
IPA-b,c : Bahasa Inggris, Matematika, Kimia, dan Biologi

Pilihan jurusan:
IPS :
Laws, Politics, Pedagogy, Sociology, Literature, History, Japanese language, Economics, Business Administration, and others.
IPA-a :
Science (Mathematics, Physics, Chemistry); Electric and Electronic Studies (Electronics, Electrical Engineering, Information Engineering); Mechanical Studies (Mechanical Engineering, Naval Architecture); Civil Engineering and Architecture (Civil Engineering, Architecture, Environmental Engineering); Chemical Studies (Applied Chemistry, Chemical Engineering, Industrial Chemistry, Textile Engineering); and other fields (Metallurgical Engineering, Mining Engineering, Maritime Engineering, Biotechnology)
IPA-b :
Agricultural Studies (Agriculture, Agricultural Chemistry, Agricultural Engineering, Animal Science, Veterinary Medicine, Forestry, Food Science, Fisheries); Hygienic Studies (Pharmacy, Hygienics, Nursing); Science (Biology)
IPA-c : Medicine; Dentistry
Quote:
2. College of Technology (D-3)

Masa studi 4 tahun termasuk 1 tahun belajar Bahasa Jepang. College of Technology memiliki program 5 tahun yang dirancang bagi lulusan SLTP. Siswa penerima Beasiswa Monbukagakusho (lulusan SLTA) akan masuk College of Technology sebagai mahasiswa tahun ketiga. Studi teknik sebagian besar terdiri dari eksperimen / percobaan dan latihan-latihan praktek. Lulusan dari sekolah ini diharapkan menjadi ahli teknik (engineer).

Syarat :
lulusan SLTA Jurusan IPA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal 8,0; lahir antara tgl. 2 April 1991 dan tgl. 1 April 1996

Materi ujian tertulis:
Matematika dan Kimia/Fisika (tergantung kategori jurusan seperti tertulis di bawah)

Pilihan jurusan:
Kimia : Jurusan yang terkait pada bidang kimia seperti “Materials Engineering” dll.
Fisika :
Jurusan lain seperti “Mechanical Engineering”, “Electrical and Electronic Engineering”, “Information, Communication, and Network Engineering”, “Architecture and Civil Engineering”, Maritime Engineering” dll.
Quote:
3. Specialized Training College (D-2)

Masa studi 3 tahun termasuk 1 tahun belajar Bahasa Jepang. Specialized Training College terpisah dari sistem pendidikan Jepang yang biasa. Sekolah ini menawarkan pelatihan praktis kejuruan.

Syarat :
lulusan SLTA; nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester terakhir minimal 8,0; lahir antara tgl. 2 April 1991 dan tgl. 1 April 1996

Materi ujian tertulis:
Bahasa Inggris dan Matematika

Pilihan jurusan:

Civil Engineering and Architecture; Electrical and Electronic Engineering; Wireless Communication; Computer; Information Processing; Nourishment; Cooking; Nursery Teacher Training; Nursing Welfare; Social Welfare; Management; Travel; Bussiness; Harmony Dressmaking; Music; Art; Design; Photograph; dll

Catatan :
1. Semua soal ujian dalam bahasa Inggris.
2.
Lulusan dari S-1 bisa meneruskan ke S-2, dan lulusan D-3 dan D-2 bisa meneruskan ke S-1 sebagai siswa tahun ketiga. Namun untuk melanjutkan beasiswa, tergantung pada prestasi dan hasil seleksi. Para siswa tentunya harus mengikuti ujian masuk dan masa perpanjangan beasiswa maksimal 2 tahun.
FASILITAS
Bebas biaya ujian masuk, biaya kuliah dan uang pendaftaran
Tiket kelas ekonomi p.p. Indonesia (Jakarta) - Jepang
Tunjangan ¥117.000/bulan (Besar tunjangan tahun 2012. Untuk tahun 2013 dan tahun selanjutnya ada kemungkinan mengalami perubahan)
Tanpa ikatan dinas

PROSEDUR PENDAFTARAN
Masa pendaftaran: Mulai tanggal 14 Mei s/d 15 Juni 2012 , hanya pelamar yang memenuhi persyaratan boleh mendaftar.
Pelamar men-download formulir sesuai program yang diinginkan (S1, D3 atau D2) pada link di bawah ini :
- Application Form (Formulir D2 (doc file 97kb), Formulir D3 (doc file 97kb), Formulir S1 (doc file 97kb))
- Field of Study and Study Program (D2 pdf file 48kb, D3 pdf file 62kb, S1 pdf file 14kb)
Setiap pelamar hanya boleh mendaftar 1 program saja.
Pelamar mengirimkan Formulir yang telah diisi, beserta fotokopi Ijazah, fototokopi Nilai Ijazah, dan fotokopi Rapor kelas 3 semester 2 (bisa menggunakan dokumen sementara dari sekolah apabila nilai asli dari Kemdiknas belum keluar), ke Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, atau Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, dan Medan, atau Kantor Konsuler Jepang di Makassar. Dokumen bisa diantar langsung atau dikirimkan via pos ke :
a. Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. M.H.Thamrin 24 Jakarta 10350 Telp. 021 - 319 24308 ps. 175, 176, dan 178
b. Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya Telp. 031 - 503 0008
c. Konsulat Jenderal Jepang di Medan
Wisma BII Lt. 5, Jl. P. Diponegoro No. 18, Medan Telp. 061 - 457 5193
d. Kantor Konsuler Jepang di Makassar
Jl. Jend. Sudirman No. 31, Makassar Telp. 0411 - 871 030
Formulir dan dokumen pelengkap harus sudah tiba pada tanggal 15 Juni 2012 (bukan cap pos)
Hanya pelamar dengan dokumen lengkap akan kami proses. Dokumen yang dikirimkan tidak akan dikembalikan.

PROSEDUR SELEKSI
Bagi yang lolos praseleksi (seleksi dokumen) akan dipanggil untuk mengikuti ujian tertulis (bulan Juli). Praseleksi dilakukan berdasarkan nilai ijazah dan rapor.
Mereka yang lulus ujian tertulis akan dipanggil untuk wawancara di Jakarta (dalam bahasa Indonesia) bulan Agustus. Bagi yang lulus wawancara akan direkomendasikan ke Monbukagakusho.
Mereka yang lolos seleksi di Monbukagakusho akan menjadi penerima beasiswa. Penetapan penerima beasiswa ditentukan pada bulan Januari 2013.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi: 
Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang 
Jl. MH Thamrin no.24 Jakarta 10350
Telp. (021) 3192-4308 ext.175 atau 176

cek tkp dimari http://www.id.emb-japan.go.jp/sch_slta.html

Monday 14 May 2012

Dunia yang Baru, EMG


Ini tentang dunia baru ku.
Setelah selesai menjalani perkuliahan yang cenderung mendorongku dalam dunia pendidikan, skrg smua berubah. Pekerjaan tetap pertama yang kudapat tak lagi berkutat dalam dunia pendidikan.

Sampai sekarang pun kalo ditanya kamu kerja dimana...jawabannya jelas...belum tau...
cuma kalo alamatnya aja sih udah jelas... masalahnya, kantornya itu lho...berada di belakang dua kantor lain yang berbeda namun masih 1 group pemilik. KANWIL ...alias kantor wilayah menjadi label dibawah namaku...:D

yang aku tau lagi,
Edi Mulyono Group katanya
entah siapa itu...tapi sepertinya aku bekerja padanya...:nohope

udah 2 minggu kerja, tapi belum ketemu orangnya juga..mungkin karena sibuk dan bnyak banget perusaan dan tempat kerja yang dia punya...
cari2 di google juga gak muncul sedikitpun penampakan beliau...

sudah lah,,di jalani saja...

yang penting sekarang kalo di tanya kerjanya apa...jawabnya gampang :

* Mencari Pokok
* Mencari Bunga
* Mencari Saldo Piutang
* Menghitung Tunggakan
* Menghitung Kemacetan

semua jadi satu dalam yang namanya KREDIT.. :D

dan yang pasti, menghitung uang dengan tanpa uang...hahahha...cuma angka..angka...dan angka

aku suka dunia baru ku ini

sepertinya aku cinta angka,,bukan matematika...(walo aku lulusan P.Matematika)

Friday 4 May 2012

Pemenang [EVENT] Lomba Menulis Essay Online Spesial Hari Guru


Originally Posted by kongming88 View Post
sang pembeda

di barisan belakang ia duduk, tenang tak bersuara. Namun matanya siaga. Ia menatap seorang kulit putih, dua baris didepannya, arah jam 10. Si kulit putih berbalik, dari bibirnya terlihat ia mengucapkan sesuatu. Jawal, orang yang telah lama memperhatikannya sejak tadi tiba-tiba melesat ke tempat orang putih tadi dan dengan tenaganya yang besar, mendorongnya. Gambaran kerusuhan yang sering diliput di televisi akhirnya terjadi di ruang kelas tersebut. Erin gruwell, seorang guru baru, ditempatkan dalam situasi tersebut. Sebuah mission impossible telah diperolehnya. Namun demikian setahap demi setahap ia melakukan serangkaian usaha menakjubkan. Banyak pengorbanan yang ia lakukan, termasuk mengorbankan waktu dengan tunangannya. Sekarang, cerita mengenai perubahan luar biasa yang terjadi dalam kelas itu tertuang dalam “freedom writers”, buku yang mengubah dunia dan diterjemahkan lebih dari 7 bahasa, karangan murid-muridnya yang dulunya “berandalan”.

Ketika saya membaca cerita ini, adalah pa harris, yang muncul di benak saya. Seorang guru matematika berumur 50 tahunan saat itu. Ia seorang yang sangat taat dalam agama, tubuhnya terbilang kurus, berkaca-mata, dan tentu saja jenius matematika. Benar, tugas yang diembannya pasti lebih ringan dari erin gruwell. Namun situasi sekolah dan kelas saya tidak bisa dibilang baik. Beberapa siswa akan menjadi hebat dan berpengaruh, namun lebih banyak lagi siswa saat itu yang akan membuat orang tua mereka merasa sedih.

Satu hal yang terlihat di kelas saya; kelompok-kelompok terdiri dari 3-5 orang terbentuk di kelas. Masing-masing kelompok ini memiliki “budaya” mereka sendiri. Kelompok yang pintar dan alim adalah yang terbaik. Mereka adalah kelompok yang spesial, terlindung, dan disukai oleh semua guru. Sayangnya, keberadaan mereka tidaklah lebih dari satu.

Yang lain adalah kelompok yang tinggi dan kuat, yang dengan mudah memukul dan mengancam anak yang lemah. Kelompok yang lain selalu asyik mengobrol satu sama lain; bagaimana progress mereka menaikkan level karakter dalam suatu game online. Kelompok yang lain lagi selalu memiliki sesuatu untuk bahan ejekan. “mau kita apakan si “x” itu? A. Dibunuh b. Ditelanjangi c. Dihajar d. Diludahi “ terlepas dari kesungguhan tindakannya, sebuah survey yang ekstrim pernah dibuat oleh kelompok ini. Ringkasnya, kelompok-kelompok ini memiliki prestasi akademik yang kurang memuaskan dan moral yang kurang baik.

Pa harris lah sang pembeda. Ia mengajar dengan antusiasme yang penuh. Ia mampu memenuhi keinginan bagi setiap siswa yang “lapar” akan konsep dan latihan matematika. Ia tidak pernah kehabisan bahan untuk diberikan. Ketika pernah suatu hari, empat kelas kosong, ia siap mengisinya walaupun ia harus naik turun tiga lantai. “buka buku matematika!” serunya kala itu. Sebagian anak senang dengan pelajaran tambahan tersebut, namun sebagian lagi tidak.

Saya termasuk anak yang “sakit” pada waktu itu. Saya tidak senang dengan pelajaran tambahan itu. Saya sering dijahili. Saya tidak punya motivasi untuk belajar. Saya tidak suka sekolah dan nilai saya termasuk dalam kategori yang terburuk di kelas. Mungkin tidak ada masa depan bagi saya untuk tetap bersekolah. Orang tua saya adalah satu-satunya alasan mengapa saya bertahan.

Segalanya berubah ketika saya mulai tergerak oleh keberadaan pa harris. Ia selalu percaya pada kemampuan saya walaupun nilai-nilai saya jelek. Ia percaya pada kemampuan setiap anak di kelas. Latihan-latihan soal ia berikan, dan walaupun ia menulis penjelasan secepat kilat, ia selalu bersedia untuk menjelarkan dengan sabar bagi anak yang belum paham. Sering pula ia membagikan kisah hidupnya. Dengan kata-katanya, ia mencoba mempersatukan kelas. Bila matematika adalah jam terakhir, doa pulang sekolahnya seolah menyemburkan api semangat yang besar setelah kami lapuk dan lemas akibat pelajaran sepanjang hari.

Pengaruh keberadaanya dalam hidup saya semakin besar. Saya mulai mencoba untuk belajar. Semangat yang ia miliki mempengaruhi semangat saya bukan hanya untuk belajar matematika, tetapi beberapa pelajaran yang lain. Hubungan pertemanan saya mulai membaik. Saya mulai bisa mendapatkan bahan-bahan omongan positif untuk dibicarakan.dan yang terpenting, saya mulai menyukai sekolah.

Hari itu adalah hari penanda perubahan saya. Pa harris membagikan hasil ulangan. Ia memanggil nama saya. Ia tersenyum. Sementara seisi kelas tercengang, mengetahui panggilan tersebut menandakan bahwa saya termasuk lima besar dengan nilai tertinggi. Kemudian teman-teman bertepuk tangan. Saya bahagia pada hari itu. Saya bahagia bukan karena nilai yang saya dapat. Saya bahagia karena saya tahu saya telah berubah. Hari itu bukan akhir perjalanan usaha saya dalam belajar. Justru hari itu adalah permulaan, dimana saya mendapatkan kepercayaan diri yang utuh. Kepercayaan diri inilah yang merupakan sesuatu yang paling bernilai dan kemudian merubah kehidupan saya seluruhnya.

Sekarang, saat saya menulis ini, saya tengah merasakan atmosfir dimana pa harris sering berada. Harapan besar yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Cita-cita yang akan ditertawakan oleh semua orang ketika saya menceritakannya 5 tahun lalu. Namun disinilah saya berada. Saya berada dalam satu ruang besar dengan lebih dari 80 meja guru. Saya berada dekat dengan pemikir-pemikir muda dengan pakaian yang seragam. Saya memasuki suatu ruang, dengan papan tulis, spidol, dan beberapa alat komputer; ruang dimana saya bisa melakukan hal yang besar bagi para pemikir muda tersebut. Ruang dimana saya bisa melakukan apa yang pa harris lakukan; menjadi sang pembeda.

Pemenang [EVENT] Lomba Menulis Essay Online Spesial Hari Guru

Originally Posted by zawjane

guruku: Oase di tengah gurun

suatu sore, sepulang mengajar dari tempat kerja yang jaraknya kurang lebih 70 km dari rumah, aku melihat guruku sewaktu sma sedang berdiri di samping sebuah mesjid. Aku pun menghentikan sepeda motor dan kemudian menghampiri guru tersebut. Beliau pun tersenyum, mengingatkanku akan cara mengajar dan mendidiknya kurang lebih 15 tahun lalu. Lebih kaget lagi ketika dia menyapa dengan menyebut namaku. Subhanallah, beliau masih ingat namaku, padahal usianya sudah beranjak senja dan juga sudah sangat lama kita tidak berkomunikasi.

Pembicaraan singkat pun berlangsung. Beliau menanyakan profesiku sekarang dan juga tempat kerjaku. Saya pun menjawabnya seraya memohon doa beliau semoga aku dan keluargaku berada dalam keadaan sehat dan sejahtera. Beliau pun mengamininya. Beliau juga menyarankanku untuk kembali melanjutkan studiku, dengan alasan bahwa aku masih muda dan memiliki potensi untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Beliau masih tetap memberikan motivasi kepadaku meski kita sudah jarang bertemu. Aku pun mohon pamit kepada beliau untuk melanjutkan perjalanan pulang.

Di sisa perjalanan pulang itulah, aku teringat akan guru yang baru kutemui ini. Betapa tidak, beliau adalah guru favoritku selama di sma. Beliau selalu datang lebih awal dari murid-muridnya, padahal jarak dari rumahnya ke sekolah sekitar 40 km. Beliau menumpang angkutan umum setiap hari untuk melaksanakan tugas sucinya itu. Meski demikian, aura kelelahan tidak pernah nampak di wajahnya.

Beliau mengajar bidang studi geografi waktu itu. Pada masa itu, pelajaran inilah yang paling dinantikan. Mengapa? Karena gurunya memang sangat mengagumkan. Selain dari sisi keteladanan yang memang layak ditiru dalam kedisiplinan dan ketegasan, beliau juga sangat menguasai pelajaran yang akan diajarkan kepada murid-muridnya. Beliau jarang sekali membawa buku paket ketika mengajar. Yang paling membuat kita sebagai muridnya merasa takjub dan menaruh rasa hormat yang tinggi adalah kemampuannya untuk menggambar peta buta dengan cepat dan persis dengan peta-peta di dalam atlas.

Suatu ketika, pernah ada latihan menunjukkan lokasi di peta buta yang beliau gambar. Salah seorang temanku disuruh ke depan untuk menunjukkan benua afrika. Ketika temanku sudah di depan papan tulis, ia malah menunjukkan salah satu samudera. Kontan, semua teman-temanku tertawa. Namun, guruku yang satu ini malah tidak menertawakannya, namun mencoba membantu temanku itu untuk menunjukkan kembali benua afrika. Ternyata, meski guruku ini bertampang sangar dan sangat disegani siswanya, beliau juga adalah guru yang bijak. Guru yang tidak pernah menertawakan dan menghina kemampuan siswanya.

Ketika aku sudah lulus dari sma itu, aku pernah mendengar bahwa guru geografi yang satu ini mendapatkan predikat guru teladan. Semua orang sepakat bahwa guru tersebut memang layak mendapatkan penghargaan tersebut. Integritas seorang guru sangat beliau kedepankan. Keteladanan merupakan hal yang beliau contohkan tanpa harus menyalahkan orang lain. Kecerdasan mengajar adalah hal yang beliau utamakan untuk mencerdaskan peserta didiknya. Aku pernah mendengar bahwa ijazah keguruan beliau bukanlah untuk mengajar geografi, namun ilmu agama islam. Tidak mengherankan bila beliau mampu mengajar berbagai bidang termasuk bahasa arab dan ilmu-lmu agama lainnya.

Pak abdullah, itulah nama guru yang menjadi pengantar cerita dalam catatan singkat ini. Beliau tinggal di sebuah desa di daerah cianjur selatan. Setiap kali aku pergi dan pulang ke tempat kerja, rumahnya senantiasa kulewati. Rumah itulah yang sering mengingatkanku akan beliau. Rumah itu pula yang menjadi pemompa semangat dan motivasiku bila diri tengah dilanda kejenuhan dalam menekuni profesi sebagai seorang guru. Karena di rumah itulah, tinggal seorang guru yang begitu kuat, tangguh, pantang mengeluh, cerdas, taat, tegas, dan mampu mengemban misi seorang guru sebagai pengajar sekaligus pendidik. Bukan hanya ilmu yang beliau transferkan, tetapi yang lebih penting dari itu beliau mewariskan karakter dan integritas yang sekarang sudah mulai jarang kita temukan.

Pak abdullah, sesosok guru yang menjadi oase di tengah gersangnya dunia pendidikan kita. Beliau sudah sangat fokus dan kompeten jauh sebelum uu tentang guru dan dosen digulirkan. Beliau tidak memikirkan seberapa besar tunjangan yang akan beliau peroleh, ketika beliau mengajar dengan proporsional dan profesional, karena memang pada saat itu belum ada tunjangan sertifikasi. Beliau adalah teladan bagi kami sebagai murid-muridnya. Ketangguhan dan keuletannya membersitkan semangat bahwa menjadi guru harus pantang mengeluh dan terus berkarya tanpa berharap tanda jasa. Pak abdullah adalah salah seorang guru yang begitu menghayati pesan bapak pendidikan indonesia, ki hadjar dewantara: Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. (di depan menjadi teladan, di tengah membangkitkan semangat, dari belakang mendukung).

Tak terasa, sudah hampir tujuh tahun aku menekuni profesi sebagai guru. Sebelumnya, ketika menjalani masa kuliah, aku sudah tegaskan bahwa profesi guru bukan menjadi cita-citaku yang utama. Aku lebih memilih ingin menjadi penerjemah dan profesi lainnya yang berkaitan dengan dunia penulisan. Namun, ketika ijazah sarjana kuterima, ibuku tercinta memberiku saran untuk kembali menjadi guru. Apa mau dikata, yang namanya saran dari orang tua, apalagi ibu, adalah perintah suci yang harus kutunaikan. Akhirnya kuikuti juga seleksi cpns guru 7 tahun silam. Meski formasi yang tersedia hanya untuk satu orang pelamar umum, aku memberanikan diri saja untuk mengikuti testing tersebut. Aku mengikuti testing hanya untuk berusaha membahagiakan kedua orang tuaku yang memang keduanya berprofesi sebagai pendidik. Dan ternyata, allah memang berkehendak lain. Aku ditakdirkan lulus menjadi salah seorang guru dan ditempatkan di daerah selatan.

Pada saat aku memperoleh sk penempatan tugas, aku langsung memberikannya kepada orang tua. Ayah dan ibuku tidak langsung menyetujui sk tersebut. Ayahku sampai berkata, “tunggu hasil istikharah dulu ya”. Mungkin kedua orang tuaku beranggapan bahwa penempatan ke daerah selatan akan lebih menjauhkanku dari keduanya. Padahal kedua orang tuaku sangat menginginkan aku lebih banyak di kampung halaman untuk membantu keduanya. Keesokan harinya, ayahku mengatakan, “ambil saja surat tugas kerjamu itu, semoga allah melindungimu senantiasa”. Aku pun berangkat dengan semangat diiringi doa orang tua yang dahsyat. Tujuh puluh kilometer terbentang di hadapan, menanti ketekunan dan keikhlasan guna perjuangan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Akhirnya, aku resmi juga menjadi salah seorang guru. Aku mulai bersentuhan dengan dunia pendidikan yang sesungguhnya, setelah sebelumnya hanya tergelar dalam dunia teoretis yang begitu melangit. Aku ditempatkan di sekolah yang baru berkembang kala itu. Tantangan terbesar yang kuhadapi adalah bagaimana mengubah perilaku belajar siswa baik secara akademis maupun etis. Belum lagi latar belakang keluarga mereka yang lebih dari setengahnya memiliki masalah yang cukup serius. Daerah selatan merupakan salah satu lumbung penyalur tenaga kerja indonesia yang secara tidak langsung memiliki dampak yang signifikan terhadap proses perkembangan belajar peserta didik. Betapa tidak, sebagian besar siswa jarang mendapatkan perhatian dari orang tua mereka, karena salah satu dari kedua orangtuanya berada di luar negeri. Hal inilah yang akhirnya mendorong kita sebagai guru mereka berperan ganda, sebagai guru juga orang tua mereka. Pendekatan psikologis akhirnya menjadi salah satu pendekatan efektif dalam meningkatkan kualitas belajar mereka.

Lagi-lagi, pak abdullah menjadi patron dalam hal ini. Bagaimana kita harus menjadi teladan bagi siswa dengan menjaga integritas kita sebagai seorang guru. Bagaimana juga kita harus tetap dekat dengan siswa meski kita harus tegas dan disiplin dalam mengajar dan mendidik mereka. Cara efektif yang aku teladani dari pak abdullah dalam menumbuhkan motivasi para siswanya adalah dengan cara mengenali mereka, mengenali latar belakang mereka, dan mencoba mencarikan solusi untuk masalah-masalah yang mereka hadapi. Inilah yang selalu kulakukan agar siswa senantiasa termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri mereka.

Mengenang pak abdullah adalah mengenang guru terbaik yang pernah kukenal dalam hidup. Mengenang beliau adalah memaknai keikhlasan, ketulusan dan kesabaran seorang guru yang sangat diperlukan untuk menghadapi segala kondisi zaman. Mengenang beliau berarti juga menghadirkan sosok guru yang begitu didambakan dunia pendidikan kita. Mengenang beliau menyemburatkan kembali energi positif yang harus dimiliki siapa pun yang ingin berprofesi sebagai guru. Ketika berbagai tunjangan mulai mengalir deras ke saku para guru saat ini, pak abdullah tengah asyik menyiangi rumput di sekitar mesjid dekat rumahnya, mengabadikan pengabdian yang nirbatas pada sang pencipta, sebagai bentuk totalitas utuh seorang hamba.

Terima kasih pak abdullah, namamu memang menyiratkan makna sejatinya sebagai hamba allah. Terima kasih pak abdullah, aku sangat yakin bahwa allah akan menerima pengabdianmu selama menjadi guru, karena sosokmu adalah teladan bagiku. Hal itu juga menandakan bahwa ilmu yang engkau wariskan mengandung keberkahan yang super dan energi yang dahsyat, mengantarkan siapa pun yang gelap akan dunia ke gerbang pencerahan yang terang dan menerangi. Beribu ucapan terima kasih dariku dan semua muridmu, takkan sanggup mengimbangi keringat perjuanganmu sebagai seorang guru selama puluhan tahun engkau mengabdi. Akhirnya hanya allah jua yang layak membalas setiap tetes keringat perjuanganmu, dan hanya surga jua yang menjadi tempat paling layak untukmu. Dan semoga setiap guru di penjuru negeri ini dapat meneladanimu sebagai salah seorang guru terbaik yang pernah dilahirkan bumi pertiwi. Semoga.

Cerpen pemenang Pemenang [EVENT] Lomba Menulis Essay Online Spesial Hari Guru


Originally Posted by optechis View Post
berbicara tentang guru, tentang mereka yang luar biasa, tentang mereka yang tak kenal lelah dalam membimbing sang pencari ilmu, tentang mereka yang senang saat anak didikannya sukses, tentang mereka yang turut bersedih saat putra-putri bimbingannya gagal namun tetap memberi semangat, tentang mereka yang bagaikan orang tua di sekolah, tentang mereka yang rela meluangkan waktu berharganya, tenaganya, dan pikiran luasnya demi murid-muridnya, tentang mereka yang begitu banyak jasanya, tentang mereka yang merupakan pahlawan tanpa tanda jasa...

Guru, kata yang terbilang pendek untuk mereka yang besar jasanya.

Siapapun, tentunya memiliki sosok guru yang lekat dalam ingatannya, ia lekat karena keikhlasan hatinya mengajarkan apa yang ia tahu, ia lekat karena ketulusan perilakunya yang menjadi contoh. Dan guru seperti ini tentu berbeda-beda bagi setiap orang, mungkin ia adalah guru matematika anda, mungkin ia adalah guru fisika anda, mungkin ia adalah guru bahasa indonesia anda, atau siapapun ia, namun sosok guru adalah orang yang begitu dekat dalam kehidupan kita. Kita mengenal guru –guru dalam pendidikan formal- sejak kita masih berada di taman kanak-kanak (tk), merekalah yang membuat kita nyaman bersekolah, kita lalu mengenalnya saat berada di sekolah dasar (sd), mereka turut mengajari kita membaca, berhitung, dan menulis di samping orang tua kita, lalu guru-guru kita di jenjang-jenjang berikutnya pun, mereka memberi pengajaran bagi kita, mereka berbagi ilmu dengan kita, bahkan mereka pun terkadang menjadi teman curhat kita, ah sungguh fleksibel sosok guru ini. Merekalah pelita kita saat kegelapan, merekalah penunjuk jalan kita.

maka mereka layaknya matahari yang membakar semangat murid-muridnyanya,
maka mereka bagaikan hujan yang menyegarkan murid-muridnya,
maka mereka bagaikan matahari dan hujan yang menumbuhkan benih-benih kecerdasan dalam diri kita


dan terkait tentang guru, tentunya saya pun memiliki pengalaman tersendiri, puluhan bahkan beratus guru yang pernah saya temui dari tk sampai sekarang di sma, banyak kenangan yang dimiliki, baik kenangan yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan, namun itu tetaplah hal yang luar biasa. Begitu pun saya, saya pun memiliki kenangan yang luar biasa dengan guru-guru saya, dan di antara guru-guru itu, ada sosok-sosok guru yang melekat dalam pikiran saya.

Yang pertama, saya teringat akan seorang guru matematika saya di salah satu smp di bandung, bapak senen supardjo namanya, beliau sosok yang luar biasa, beliau sosok yang cerdas, beliau adalah orang yang menjungkirbalikkan pikiran saya tentang matematika.
Seperti kebanyakan orang, pada mulanya saya tak terlalu menyukai matematika, pelajaran yang sebenarnya menarik ini. Di kelas vii dan viii smp, meski nilai matematika saya tak jelek, namun tetap saya tak menyukai matematika dan cukup sebal dengan mata pelajaran ini. Namun ini berubah saat saya berada di kelas ix smp, tingkatan tertinggi di smp.

Dengan cara mengajar yang berbeda dari guru lainnya, pak senen ini sudah mengubah pandangan saya akan matematika, yang dulunya matematika nampak tak menyenangkan menjadi menyenangkan dan menarik bagi saya.

Beliau adalah guru yang memiliki cara mengajar yang berbeda. Hampir di setiap pertemuan, beliau mengeluarkan laptopnya, lalu seringkali ia memperdengarkan musik dari laptopnya tersebut. Beliau pun memperbolehkan kami makan sambil memperhatikan pemaparannya –satu hal yang jarang sekali diperbolehkan oleh kebanyakan guru. Tak jarang, teman-teman saya bahkan meminta beberapa lagu dari laptopnya. Beliau pun seringkali menjadi teman curhat bagi kawan-kawan saya. Beliau, dekat memang.

Dengan cara mengajar yang berbeda, dan sikapnya yang santun dan ramah, maka setiap murid yang diajari oleh beliau sangat menyukainya. Beliau menyemangati muridnya, beliau senantiasa tersenyum kepada muridnya, bahkan yang sangat menarik adalah beliau menanyakan nama panggilan murid-murdinya, sehingga beliau sering memanggil muridnya dengan panggilan kesukaan muridnya, dan inilah yang semakin mendekatkan beliau dengan kami.

Ah bisa berlinang air mata bila mengingat beliau.

Belum cukup sampai di situ, hal lainnya yang paling luar bisa adalah ketika beliau memberikan tambahan pelajaran gratis bagi murid-muridnya, beliau kelompokkan mereka yang ingin belajar dengannya, dan mengajar kami tak kenal lelah, padahal beliau adalah salah satu wakil kepala sekolah, bahkan saat mendekati ujian nasional, hingga larut malam beliau mengajari kami.

Lalu, saat kelas ix tentunya lazim terdapat pemantapan pelajaran bagi siswa kelas ix, dan beliau selaku wakasek bidang kurikulum pun menyiapkan strategi yang begitu jitu, meski sempat terkendala masalah dana untuk pemantapan dan try out, namun ini ternyata tetap berjalan, bahkan dengan menggunakan uang pribadi guru-guru. Maka dengan sistem kelas pemantapan dan ruangan try out yang berbeda-beda (sesuai hasil try out), serta intensitas try out yang bervariasi (ipa sekitar delapan atau sembilan kali try out, bahasa inggris dan bahasa indonesia sekitar enam sampai delapan kali try out serta matematika sepuluh kali try out) yang diterapkannya, berdampak fantastis bagi hasil ujian nasional kami. Puluhan siswa mendapat nilai matematika 100, begitu pun dengan mata pelajaran lainnya, kecuali bahasa indonesia dengan nilai tertinggi sekitar 90-an.

Dan masih teringat dalam ingatan saya, ketika pada suatu malam, yaitu tepat malam hari sebelum pengumuman hasil ujian nasional, saya memperbincangkan mengenai hasil ujian nasional ini dengan beberapa teman saya melalui yahoo! Messenger, hingga akhirnya saya sign out terlebih dulu, dan tertidur. Dan alangkah bahagia dan kagetnya saat keesokan harinya, saat saya terbangun dari tidur, satu sms masuk ke inbox handphone saya, ternyata dari pak senen, beliau mengabarkan tentang hasil ujian nasional saya yang kata-katanya sebagai berikut: “alhamdulillah, selamat, lulus dg jml nilai un 37,05 dan mat 10,00 . Senen s”. Bahkan sms ini masih ada di dalam folder saved message inbox di handphone saya.

Luar biasanya beliau, beliau tak hanya pandai dalam mengajari kami matematika, namun beliau juga adalah seorang yang taat dalam beragama, beliau pun adalah salah satu khatib shalat jumat di smp kami, dan cukup sering memberi nasihat kepada kami.
Begitulah beliau, sosok luar biasa, bahkan banyak di antara kami yang merindukan beliau, dan merindukan diajari matematika oleh beliau. Luar biasa!

Lain pak senen lain pula dengan guru saya yang satu ini, kali ini beliau adalah guru bahasa inggris saya, dan masih di smp yang sama. Beliau merupakan walikelas saya, ibu eli entin namanya, seringkali disingkat menjadi bu ellen. Tak jauh berbeda dengan pak senen, bu ellen ini memiliki kedekatan yang luar biasa dengan murid-muridnya dan memang itulah salah satu tugas walikelas. Namun apa yang membuat beliau memiliki kenangan penting bagi saya? Karena, beliaulah guru yang sangat dekat dan ikhlas membantu kami. Beliau tak hanya membantu dalam hal pengajaran, namun dalam hal mental kami. Beliau mendata nomor handphone kami, lalu setiap sekitar pukul dua sampai pukul tiga dini hari, beliau selalu membangunkan kami lewatmissed call-nya. Beliau membangunkan kami setiap malam, dan alhamdulillah, banyak di antara kami yang shalat tahajjud dan dilanjutkan dengan belajar di waktu-waktu tersebut.

Begitulah, luar biasanya guru-guru kami ini. Di setiap idul fitri, maka saya selalu mengirimkan sms kepada mereka berdua, dan alhamdulillah mereka membalasnya dan itu sangat menyejukan bagi saya.

Ah luar biasanya mereka.

Terakhir, saya memiliki satu guru lagi yang luar biasa, beliau masih di smp yang sama dengan dua guru yang saya ceritakan sebelumnya. Namun, beliau adalah sosok tertinggi dan sosok yang paling dicintai di sekolah itu, beliau adalah kepala sekolah kami, pak agus suhara namanya. Beliau kepala sekolah yang luar biasa, beliau memberi pendekatan agama dalam mendidik murid-muridnya. Beliau memberi perubahan dahsyat bagi kami.

Beliau mengadakan program pembacaan asmaul husna di setiap pagi, dan memberikan taushiyah di hampir setiap kesempatan sehabis pembacaan asmaul husnataushiyah yang menyejukkan, merindukan, dan mengena. Beliau juga memberikan waktu khusus untuk shalat dhuha selama satu jam pelajaran setelah pembacaan asmaul husna. Dan memang, hasilnya dahsyat! Tak hanya cerdas dalam pelajaran, kami pun meningkat dalam hal ibadah. Beliau, sebagai kepala sekolah, sangat dekat kepada kami, beliau tak segan berkumpul bersama kami, terutama saat shalat dhuha, beliau pun kembali bertaushiyah kepada kami, dan tak satupun dari kami yang lelah mendengarnya.

Begitulah beliau. Bahkan beliau pun bersama ayasha (seorang trainer esq) menulis sebuah buku yang sangat tipis namun penuh ilmu, yang bertajuk “mengubah yang biasa menjadi luar biasa”, sebuah buku yang mengajarkan kami akan “peminjaman” kekuatan tuhan lewat ibadah. Dan memang, buku itu begitu luar biasa seluar biasa penulisnya.

Dan itulah mereka, ketiga sosok guru yang amat melekat bagi saya, ketiga sosok guru yang sangat luar biasa, dan ketiga guru yang paling saya rindukan.

Ketiga guru tadi adalah sebagian kecil di antara jutaan guru luar biasa lainnya di indonesia. Selayaknya kita berterima kasih kepada mereka.

Maka, saya ucapkan doa bagi mereka, mereka yang ikhlas mengajari kami, tulus meluangkan waktu, menggunakan tenaga dan pikiran bagi kita semua.

Maka, bapak guru, ibu guru...
Terima kasih, terima kasih atas segala pengorbanan bapak ibu guru semua. Meski bapak ibu guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, namun jasa bapak ibu guru sangat besar dan bermakna bagi kami.

Dengan cinta, kuucapkan terima kasih kepada bapak.